Senin, 16 Agustus 2010

Dihutbun Hijaukan 35.000 Hektar Lahan Kritis

MAKALE --- Angka lahan kritis yang ada di Tana Toraja mencapai 35 ribu hektar. Jika tidak cepat tertangani dengan baik maka bisa mendatangkan petakan bagi masyarakat Tana Toraja. Untuk itu,Pemerintah Tana Toraja melalui Dinas kehutanan dan perkebunan (Dihutbun) hingga akhir Desember/2010 mendatang bertekad untuk mengihajukan kesekian lahan kritis tersebut dengan akan menanam 600.000 bibit kayu.

Hal tersebut diungkapkan Kadis Hutbun Tana Toraja, Ir Harris Paridi ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Sabtu 14 Agustus. Harris menuturkan, bahwa sekaitan pengadaan bibit sebanyak 600 ribu pohon itu, saat ini pemerintah pusat mengalokasi dana sebesar Rp50 juta untuk setiap kecamatan se Tana Toraja. "Kita sedang membentuk kelompok pekerja dana yang dibagikan ke setiap kecamatan se Tana Toraja tersebut. Kelompok ini nantinya akan melakukan pembibitan sesuai jenis kayu yang mereka butuhkan," sebut Harris.

Lebih lanjut, sejak awal tahun 2010 lalu pihaknya telah melakukan penanaman berbagai jenis bibit kayu, termasuk tanaman buah-buahan, seperti kayu mahoni, buangi, uru, rambutan dan mangga. "Sudah seratusan ribu bibit kayu dari berbagai jenis kita tanam di sejumlah wilayah. Kita berharap hingga akhir tahun 2010 ini target 600 ribu dapat terealisasi," tambahnya.

Menurut Harris, luas hutan di Tana Toraja mencapai 112.807 hektar yang terdiri dari hutan lindung seluas 92.632 hektar dan hutan produksi
seluas 20.175 hektar. Dari luas hutan tersebut terdapat 35 ribu hektar yang merupakan lahan kritis dan membutuhkan penanganan serius dari berbagai pihak. "Selain kita melakukan penanaman bibit di atas lahan kritis itu, juga yang tak kalah pentingnya adalah penyuluhan kepada masyarakat. Kalau masyarakat sudah sadar aka pentingnya hutan, maka mereka akan menanam sendiri," tandas Harris.

SUMBER;Palopo pos edisi.16-8-2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar