Selasa, 17 Agustus 2010

SEBAGAU DIGEROGOTI

Tertaggal 19 Oktober 2004,Pemerintah Indonesialewat Menteri Kehutanan dengan SK.423/Menhut-II/2004 Menetapkan Sebagau sebagai Taman Nasional,Hutan Taman Sebagau yang luasnya sekitar 568.700 berada di Kalilmantan Tenagah yang meliputi tiga Kabupaten,yakni Kabupaten Katingan (52%),Kabupaten Pulau Pisau(38%)dan Kota Palangkaraya(10%).Namun kondisi hutan ini sangat rusak dan memprihatinkan karena areal hutan ini bekas areal perusahaan hak pengusahaan hutan,sehinggah hutan ini dibiarkan menjadi lahan tandus dan gersang.

Sangat ironis,karena hutan Sebangau menjadi habitat populasi orang hutan terbesar didunia.Selaian itu hutan ini juga merupkan kawasan lahan gambut yang luas dan tempat hidup 106 jenis burung dan 35 jenis mamalia dan juga jenis kera hidung besar atau bekantan(Nasalis Larvatus)serta lutung dan kera-kera abu-abu dan 106 jenis burung.

Setelah persahaan ini masuk dampak yang ditimbulkan sangat laur biasa,bukan hanaya hutaan yang rusak,tapi juga akibat dari masuknya perusahaan ini masyarakat mengenal minuman keras dan pelacuran.

Memang setelah perusahaan ini masuk pendapatan masyarakat yang bbekerja disana meningkat tapi itu hanya sesaat,dampak yang paling buruk diterimah oleh warga masyarakat setelah perusahaan berhenti membabat hutan karena habis masah kontarknya adalah hutan gundul.tanah tanpa tegakan mudah larut saat hujan,Air sungai berubah warna yangn dulunya hitam berubah kecoklatan karena bertcampur lumpur akibat dari erosi.

Akibat dari berubah warnanya air ini masyarakat yang ada disekitar hutan ini sulit mencari ikan disungai,karena tidak ikan yang mau hidup diair yang bercampur lumpur itupun kalau ada maenurut masyarakat tangkapan mereka sangat sedikit bahkan masyarakat masyarakat harus jauh-jauh masuk kedalam menelusuri sungaiuntuk mencari ikan padahal ikan bagi masyrakat didaerah adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Melihat kondisi ini WWF dan Dinas kebudayaan Kalimantan Tengah terus berusaha dan tidak berhenti pada masalah Pelestarian Hutan saja.kedua Lembaga ini menjual hutan ini dengan konsep Ekowisata.Karasteristik yang ditawarkan adalah ekosistem air hitam dilahan gambut.Proses pelapukan bahan organik dilahan hutan bergambut dinilai unik dan menarik wisata..semoga cara ini bisa efektif dan membantu dalam menyelamatkan hutan dan habitat-habitat lainnya.

Dipostin dari Media Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar